Masa pembentukan hadits
Masa
pembentukan hadits tiada lain masa kerasulan Nabi Muhammad itu sendiri,
ialah lebih kurang 23 tahun. Pada masa ini hadits belum ditulis, dan
hanya berada dalam benak atau hafalan para sahabat saja. perode ini
disebut al wahyu wa at takwin. Pada saat ini Nabi Muhammad sempat
melarang penulisan hadits agar tidak tercampur dengan periwayatan Al
Qur'an, namun setelah beberapa waktu, dia Shalallahu alaihi wassallam
membolehkan penulisan hadits dari beberapa orang sahabat yang mulia,
seperti Abdullah bin Mas'ud, Abu Bakar, Umar, Abu Hurairah, Zaid bin
Tsabit, dllnya. Periode ini dimulai sejak Muhammad diangkat sebagai nabi
dan rasul hingga wafatnya (610M-632 M)
Masa Penggalian
Masa
ini adalah masa pada sahabat besar dan tabi'in, dimulai sejak wafatnya
Nabi Muhammad pada tahun 11 H atau 632 M. Pada masa ini hadits belum
ditulis ataupun dibukukan, kecuali yang dilakukan oleh beberapa sahabat
seperti Abu Hurairah, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Abdullah bin Mas'ud,
dllnya. Seiring dengan perkembangan dakwah, mulailah bermunculan
persoalan baru umat Islam yang mendorong para sahabat saling bertukar
hadits dan menggali dari sumber-sumber utamanya.
Masa penghimpunan
Masa
ini ditandai dengan sikap para sahabat dan tabi'in yang mulai menolak
menerima hadits baru, seiring terjadinya tragedi perebutan kedudukan
kekhalifahan yang bergeser ke bidang syari'at dan 'aqidah dengan
munculnya hadits palsu. Para sahabat dan tabi'in ini sangat mengenal
betul pihak-pihak yang melibatkan diri dan yang terlibat dalam
permusuhan tersebut, sehingga jika ada hadits baru yang belum pernah
dimiliki sebelumnya diteliti secermat-cermatnya siapa-siapa yang menjadi
sumber dan pembawa hadits itu. Maka pada masa pemerintahan Khalifah
'Umar bin 'Abdul 'Aziz sekaligus sebagai salah seorang tabi'in
memerintahkan penghimpunan hadits. Masa ini terjadi pada abad 2 H, dan
hadits yang terhimpun belum dipisahkan mana yang merupakan hadits marfu'
dan mana yang mauquf dan mana yang maqthu'.
Masa pendiwanan dan penyusunan
Abad
3 H merupakan masa pendiwanan (pembukuan) dan penyusunan hadits. Guna
menghindari salah pengertian bagi umat Islam dalam memahami hadits
sebagai prilaku Nabi Muhammad, maka para ulama mulai mengelompokkan
hadits dan memisahkan kumpulan hadits yang termasuk marfu' (yang berisi
perilaku Nabi Muhammad), mana yang mauquf (berisi prilaku sahabat) dan
mana yang maqthu' (berisi prilaku tabi'in). Usaha pembukuan hadits pada
masa ini selain telah dikelompokkan (sebagaimana dimaksud di atas) juga
dilakukan penelitian Sanad dan Rawi-rawi pembawa beritanya sebagai wujud
tash-hih (koreksi/verifikasi) atas hadits yang ada maupun yang dihafal.
Selanjutnya pada abad 4 H, usaha pembukuan hadits terus dilanjutkan
hingga dinyatakannya bahwa pada masa ini telah selesai melakukan
pembinaan maghligai hadits. Sedangkan abad 5 hijriyah dan seterusnya
adalah masa memperbaiki susunan kitab hadits seperti menghimpun yang
terserakan atau menghimpun untuk memudahkan mempelajarinya dengan sumber
utamanya kitab-kitab hadits abad ke-4 Hijriyah.
Kitab-kitab hadits
Berdasarkan masa penghimpunan hadits
Abad ke-2 Hijriyah
Beberapa kitab yang terkenal:
Al Muwaththa oleh Malik bin Anas
Al Musnad oleh Ahmad bin Hambal (tahun 150 - 204 H / 767 - 820 M)
Mukhtaliful Hadits oleh As Syafi'i
Al Jami' oleh Abdurrazzaq Ash-Shan'ani
Mushannaf Syu'bah oleh Syu'bah bin Hajjaj (tahun 82 - 160 H / 701 - 776 M)
Mushannaf Sufyan oleh Sufyan bin Uyainah (tahun 107 - 190 H / 725 - 814 M)
Mushannaf Al Laist oleh Al-Laist bin Sa'ad (tahun 94 - 175 / 713 - 792 M)
As Sunan oleh Al-Auza'i (tahun 88 - 157 / 707 - 773 M)
As
Sunan oleh Al-Humaidi (wafat tahun 219 H / 834 M) Dari kesembilan kitab
tersebut yang sangat mendapat perhatian para 'lama hanya tiga, yaitu Al
Muwaththa', Al Musnad dan Mukhtaliful Hadits. Sedangkan selebihnya
kurang mendapat perhatian akhirnya hilang ditelan zaman.
Abad ke-3 H
Musnadul Kabir oleh Ahmad bin Hambal dan 3 macam lainnya yaitu Kitab Shahih, Kitab Sunan dan Kitab Musnad yang selengkapnya :
Al Jami'ush Shahih Bukhari oleh Bukhari (194-256 H / 810-870 M)
Al Jami'ush Shahih Muslim oleh Muslim (204-261 H / 820-875 M)
As Sunan Ibnu Majah oleh Ibnu Majah (207-273 H / 824-887 M)
As Sunan Abu Dawud oleh Abu Dawud (202-275 H / 817-889 M)
As Sunan At Tirmidzi oleh At Tirmidzi (209-279 H / 825-892 M)
As Sunan Nasai oleh An Nasai (225-303 H / 839-915 M)
As Sunan Darimi oleh Darimi (181-255 H / 797-869 M)
Abad ke-4 H
Al Mu'jamul Kabir oleh Ath-Thabarani (260-340 H / 873-952 M)
Al Mu'jamul Ausath oleh Ath Thabarani (260-340 H / 873-952 M)
Al Mu'jamush Shaghir oleh Ath Thabarani (260-340 H / 873-952 M)
Al Mustadrak oleh Al-Hakim (321-405 H / 933-1014 M)
Ash Shahih oleh Ibnu Khuzaimah (233-311 H / 838-924 M)
At Taqasim wal Anwa' oleh Abu Awwanah (wafat 316 H / 928 M)
As Shahih oleh Abu Hatim bin Hibban (wafat 354 H/ 965 M)
Al Muntaqa oleh Ibnu Sakan (wafat 353 H / 964 M)
As Sunan oleh Ad-Daruquthni (306-385 H / 919-995 M)
Al Mushannaf oleh Ath-Thahawi (239-321 H / 853-933 M)
Al Musnad oleh Ibnu Nashar Ar Razi (wafat 301 H / 913 M)
Abad ke-5 H dan selanjutnya
Hasil penghimpunan
Bersumber dari Kutubus sittah saja
Jami'ul Ushul oleh Ibnu Atsir Al Jazari (556-630 H / 1160-1233 M)
Tashiful Wushul oleh Al-Fairuz Abadi (? - ? H / ? - 1084 M)
Bersumber dari kutubus sittah dan kitab lainnya, yaitu Jami'ul Masanid oleh Ibnu Katsir (706-774 H / 1302-1373 M)
Bersumber dari selain kutubus sittah, yaitu Jami'ush Shaghir oleh As Sayuthi (849-911 H / 1445-1505 M)
Hasil pembidangan (mengelompokkan ke dalam bidang-bidang)
Kitab Al Hadits Hukum, diantaranya :
Sunan oleh Ad Daruquthni (306-385 H / 919-995 M)
As Sunannul Kubra oleh Al-Baihaqi (384-458 H / 994-1066 M)
Al Imam oleh Ibnul Daqiqil 'Id (625-702 H / 1228-1302 M)
Muntaqal Akhbar oleh Majduddin Al-Harrani (? - 652 H / ? - 1254 M)
Bulughul Maram oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani (773-852 H / 1371-1448 M)
'Umdatul Ahkam oleh 'Abdul Ghani Al-Maqdisi (541-600 H / 1146-1203 M)
Al Muharrar oleh Ibnu Qudamah Al-Maqdisi (675-744 H / 1276-1343 M)
Kitab Al Hadits Akhlaq
At Targhib wat Tarhib oleh Al Mundziri (581-656 H / 1185-1258 M)
Riyadhus Shalihin oleh Imam Nawawi (631-676 H / 1233-1277 M)
Syarh (semacam tafsir untuk hadits)
Untuk Shahih Bukhari terdapat Fathul Bari oleh Ibnu Hajar Asqalani (773-852 H / 1371-1448 M)
Untuk Shahih Muslim terdapat Minhajul Muhadditsin oleh Imam An-Nawawi (631-676 H / 1233-1277 M)
Untuk Shahih Muslim terdapat Al Mu'allim oleh Al Maziri (wafat 536 H / 1142 M)
Untuk Muntaqal Akhbar terdapat Nailul Authar oleh Asy-Syaukani (wafat 1250 H / 1834 M)
Untuk Bulughul Maram terdapat Subulussalam oleh Ash-Shan'ani (wafat 1099 H / 1687 M)
Mukhtashar (ringkasan)
Untuk Shahih Bukhari diantaranya Tajridush Shahih oleh Al Husain bin Mubarrak (546-631 H / 1152-1233 M)
Untuk Shahih Muslim diantaranya Mukhtashar oleh Al Mundziri (581-656 H / 1185-1258 M)
Lain-lain
Kitab Al Kalimuth Thayyib oleh Ibnu Taimiyah (661-728 H / 1263-1328 M) berisi hadits-hadits tentang doa.
Kitab
Al Mustadrak oleh Al Hakim (321-405 H / 933-1014 M) berisi hadits yang
dipandang shahih menurut syarat Bukhari atau Muslim dan menurut dirinya
sendiri.
(Hadits)
0 komentar:
Posting Komentar