Pertanyaan yang sangat menarik seputar Imam Mahdi. "Ketika Imam Mahdi kecil, apakah masyarakat tahu dia calon Imam Mahdi?
Dari mana dia tahu bahwa dirinya Imam Mahdi? Dan bagaimana cara
dia dibaiat?" Jawaban atas pertanyaan tersebut semoga dapat
meningkatkan kualitas iman dan ketaqwaan kita. Dan semoga dapat menambah
kemampuan kita untuk memastikan sosok Imam Mahdi yang asli.
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Ada beberapa riwayat hadis yang menjelaskan proses kedatangan Imam
Mahdi di akhir zaman. Dari beberapa riwayat ini, akan kita simpulkan
bagaimana manusia membaiat al-Mahdi.
Pertama, hadis dari Tsauban Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ ثَلاَثَةٌ كُلُّهُمُ ابْنُ
خَلِيفَةٍ ثُمَّ لاَ يَصِيرُ إِلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَطْلُعُ
الرَّايَاتُ السُّودُ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ فَيَقْتُلُونَكُمْ قَتْلاً
لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ
“Ada tiga orang yang akan saling membunuh di dekat harta simpanan
kalian (manusia). Mereka semua putra khalifah. Kemudian simpanan itu
tidak dikuasi salah satu dari mereka. Hingga muncul bendera-bendera
hitam dari arah timur, lalu mereka akan memerangi kalian dengan
peperangan yang tidak pernah dilakukan oleh satu kaum pun…
Kata Tsauban: “lalu beliau menuturkan sesuatu yang tidak aku hafal, kemudian beliau bersabda,
فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُ؛ فَبَايِعُوْهُ، وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ؛ فَإِنَّهُ خَلِيْفَةُ اللهِ اَلْمَهْدِيُّ
“Jika kalian melihatnya, maka bai’atlah dia! Walaupun dengan
merangkak di atas salju, karena sesungguhnya dia adalah khalifah Allah
al-Mahdi.” (HR. Ibn Majah 4222, Hakim dalam al-Mustadrak 4/463,
dishahihkan Hakim dan disetujui adz-Dzahabi. Dan Sanadnya dinilai kuat
dan shahih oleh Ibnu Katsir).
Ibnu Katsir menjelaskan hadis ini,
والمقصود أن المهدي الممدوح الموعود بوجوده في آخر الزمان
يكون أصل ظهوره وخروجه من ناحية المشرق، ويبايع له عند البيت، كما دل على
ذلك بعض الأحاديث
Maksud hadis, bahwa Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu kehadirannya di
akhir zaman, munculnya dari arah timur, dan beliau di baiat di sisi
Ka’bah. Sebagaimana dinyatakan dalam beberapa hadis.
Beliau juga menjelaskan,
والمراد بالكنز المذكور في هذا السياق كنز الكعبة، يقتل
عنده ليأخذوه ثلاثة من أولاد الخلفاء، حتى يكون آخر الزمان، فيخرج المهدي،
ويكون ظهوره من بلاد المشرق، لا من سرداب سامرا، كما يزعمه جهلة الرافضة من
وجوده فيه الآن
Yang dimaksud ‘harta simpanan’ pada teks hadis
adalah simpanan Ka’bah. Tiga orang dari putra khalifah akan saling
membunuh, untuk memperebutkannya, hingga tiba akhir zaman. Kemudian
keluarlah al-Mahdi dan beliau datang dari arah timur, bukan dari Sardab
Samira sebagaimana dikatakan orang bodoh dari kalangan Rafidhah bahwa
al-Mahdi saat ini ada di tengah mereka.
Lebih lanjut, Ibnu Katsir menjelaskan bendera hitam yang dibawa al-Mahdi,
ويؤيده بناس من أهل المشرق ينصرونه ويقيمون سلطانه ويشدون
أركانه وتكون راياتهم سوداء أيضا وهو زي عليه الوقار لأن راية رسول الله
صلى الله عليه وسلم كانت سوداء يقال لها العقاب
“Beliau didukung oleh masyarakat dari timur, menegakkan kekuasaannya,
memperkuat pasukannya, dan bendera mereka saat itu pun berwarna hitam,
yang melambangkan kerendahan hati. Sebagaimana bendera Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu berwarna hitam, yang bernama
al-‘Uqaab.” (an-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim, 1/54 – 56).
Kedua, hadis dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَهْدِىُّ مِنَّا أَهْلَ الْبَيْتِ يُصْلِحُهُ اللَّهُ فِى لَيْلَةٍ
Al-Mahdi termasuk golongan kami, ahli bait, Allah memperbaikinya
dalam semalam. (HR. Ahmad 655, Ibnu Majah 4223, dishahihkan Ahmad Syakir
dan dinilai Hasan oleh al-Albani).
Ada beberapa keterangan ulama tentang makna ‘Allah memperbaikinya dalam semalam’,
Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan,
أي يتوب الله عليه، ويوفقه ويلهمه، ويرشده بعد أن لم يكن كذلك
Artinya, Allah menerima taubatnya, memberikan taufiq dan ilham serta
petunjuk untuknya, setelah sebelumnya dia tidak seperti itu. (an-Nihayah
fi al-Fitan wa al-Malahim, 1/55).
Keterangan lain disampaikan Imam Ali al-Qori,
“يُصْلِحُهُ اللَّهُ فِي لَيْلَةٍ” أي: يصلح أمره ويرفع قدره في ليلة
واحدة أو في ساعة واحدة من الليل ; حيث يتفق على خلافته أهل الحل والعقد
فيها
‘Allah memperbaikinya dalam semalam’ artinya Allah
memperbaiki urusannya, mengangkat kemualiaannya dalam waktu semalam,
dalam satu waktu di malam itu, di mana para tokoh masyarakat sepakat
untuk membaiatnya sebagai khalifah. (Mirqah al-Mafatih, )
Ketiga, Imam Mahdi tidak tahu dirinya Imam Mahdi
Sebelum dibaiat sebagai Imam Mahdi, calon Imam Mahdi sama sekali
tidak tahu bahwa dirinya adalah al-Mahdi. Sebagaimana dulu, Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum diutus oleh Allah,
dirinya tidak mengetahui akan menjadi nabi.
Kesimpulan ini disampaikan penulis kitab Hilyah al-Basyar, Abdurrazaq al-Bithar. Dalam kitabnya, beliau menyatakan,
ويؤخذ من قوله صلى الله عليه وسلم في المهدي أنه يصلحه
الله في ليلته أن المهدي لا يعلم بنفسه أنه المهدي المنتظر قبل وقت إرادة
الله إظهاره، ويؤيد ذلك أن النبي صلى الله عليه وسلم وهو أشرف المخلوقات لم
يعلم برسالته إلا وقت ظهور جبريل له بغار حراء
Dari sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang
al-Mahdi bahwa Allah memperbaikinya dalam semalam menunjukkan bahwa
al-Mahdi tidak tahu bahwa dirinnya itu al-Mahdi yang dinantikan,
sebelum waktu Allah menghendaki untuk mengeluarkanya di masyarakat.
Kasus ini sejenis dengan apa yang dialami Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam, makhluk paling mulia, beliau tidak tahu tentang
risalah kenabiannya, hingga Jibril datang menemuinya di gua hira.
Kemudian beliau kembali menegaskan,
فإذا كان النبي صلى الله عليه وسلم لم يعلم بأنه رسول الله
صلى الله عليه وسلم إلا بعد ظهور جبريل عليه السلام له، وقوله: ” اقرأ
باسم ربك ” فبالأولى أن المهدي المنتظر لا يعلم بأنه المهدي المنتظر إلا
بعد إرادة الله إظهاره
Apabila Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengetahui
bahwa dirinya adalah utusan Allah kecuali setelah datangnya Jibril
‘alaihis salam kepada beliau dan menyampaikan Iqra, maka lebih layak
lagi yang terjadi pada al-Mahdi al-Muntadzar, dia tidak mengetahui bahwa
dirinya al-Mahdi kecuali setelah Allah menghendaki untuk ditonjolkan di
tengah umat. (Hilyah al-Basyar, 1/358).
Dari beberapa keterangan di atas, bisa kita simpulkan,
- Imam Mahdi keluar ketika terjadi perebutan harta di kota Mekah
- Sebelum diangkat jadi al-Mahdi, tidak ada satupun yang tahu bahwa diriya al-Mahdi
- Sebelumnya umat tidak tahu bahwa dirinya al-Mahdi, kemudian Allah ilhamkan mereka untuk membaiat al-Mahdi
- Beliau menaklukkan Mekah bersama pasukannya dari arah timur dan kemudian dibaiat di masjidil haram
Demikian, Allaahu a’lam.
Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)













0 komentar:
Posting Komentar